blog bela tanah air

blog bela tanah air
kebahagiaan bisa kita dapat karena ada jerih payah yang telah kita lalui

Jumat, 01 November 2013

melihat seseorang yang kita kenal dengan baik dalam hidup

Ada dua cara melihat apakah seseorang yang kita kenal dengan baik dalam hidup selama ini dapat disebut teman/sahabat atau bukan.
Cara pertama dikemukakan oleh Edward Morgan Foster, seorang sastrawan Inggris yang tekenal dengan novelnya A Room with A View. Bagi Foster, bila ia ditanya mana yang harus dipilih antara negara dan sahabatnya, ia akan lebih memilih keberanian untuk mengkhianati negaranya demi memilih sahabatnya.
Cara kedua dapat terlihat dalam sebuah kisah "Seekor Beruang dengan Dua Orang Sahabat". Tersebutlah dua orang sahabat yang sudah lama berteman sedang berjalan bersama melewati sebuah hutan. Tanpa mereka sadari, tiba-tiba seekor beruang tinggi besar keluar dari semak-semak dan menghadang dan mengagetkan mereka berdua. Kedua sahabat tersebut merasa ketakutan dan berpikir bagaimana mereka dapat selamat dari serangan beruang tersebut.
Orang pertama langsung loncat ketakutan dan naik ke atas pohon untuk bersembunyi di atasnya, tanpa memperdulikan nasib temannya. Sedangkan yang seorang lagi, ketika melihat temannya telah meninggalkan sendiri dan dipaksa untuk menghadapi beruang itu dengan tanpa senjata. Apa yang dilakukannya? Sentak ia menjatuhkan dirinya di atas tanah, sambil menahan nafasnya, ia berpura-pura mati. Konon, beruang tidak akan tertarik pada orang/hewan yang sudah mati.
Begitu beruang itu mendekat, moncong si beruang mengendus-endus kepala, hidup, telinga, dan dadanya. Mungkin karena ia tak bernafas, akhirnya beruang tersebut tak tertarik untuk memangsanya dan memilih untuk meninggalkannya.
Seketika itupun, setelah beruang tersebut hilang dari pandangan sahabat yang bersembunyi di atas pohon, iapun turun dan mendekati temannya yang masih tergole di atas tanah. Setelah membangunkannya, ia menanyakan apa saja yang dilakukan beruang terhadap dirinya ketika mengendus-endusnya dan kenapa hewan itu lantas pergi begitu saja, serasa berkata: "di atas tadi aku lihat beruang itu mengendus-endus di telingamu cukup lama… apa ia bicara kepadamu?"
Temannya menjawab: "Oh… itu tak penting. Ia hanya membisikkan kepadaku agar hati-hati memilih teman. Ia heran, bagaimana aku bisa mengajak teman yang tiba-tiba meninggalkan aku sendirian ketika mendapatkan kesulitan!".
Itulah kehidupan, kadang kita tidak tahu dibalik sikap dan pernyataan kesetiaan terhadap teman, tersembunyi sikap 'tega' terhadap teman sendiri pada saat 'kesulitan' datang menimpa mereka berdua. Nah, apakah anda termasuk sahabat yang 'loncat dan naik ke atas pohon untuk bersembunyi' atau 'sahabat yang pura-pura mati' pada saat beruang datang menghadang?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar